EVAKUASI MEDAN SULIT (EMS)
Tuesday, September 26th 2017.Medan sulit disini dapat diartikan sebagai medan yang tidak dapat ditempuh dengan cara biasa seperti berjalan kaki, sehingga diperlukan teknik khusus dan peralatan khusus pula dalam penanganannya. Contoh dari medan sulit di sini adalah : lereng curam, jurang, tebing, gua, sungai berdinding terjal, bangunan bertingkat, menara/tower, sumur.
Kecepatan dan prosedur dalam kegiatan pertolongan korban sanagat menentukan tingkat keselamatan kondisi korban paska kejadian. Selain teknik pertolongan, juga diperlukan pengetahuan medis dalam penanganan luka-luka yang diderita korban. Prinsip dasar dari kegiatan pertolongan ini adalah meminimalkan jumlah korban dan menyelamatkan korban. Tidak ada gunanya apabila dalam suatu kegiatan pertolongan jumlah korban bertambah banyak, bahkan sangat konyol apabila penolong yang tidak berpengalaman mengalami kesulitan atau bahkan turut mengalami kecelakaan akibat medan yang sulit dan memaksakan kemampuannya.
Prinsip dasar Evakuasi Medan Sulit adalah :
- Penggunaan Peralatan Penunjang Keselamatan baik untuk penolong maupun untuk korban (Aman)
- Penggunan Teknik yang tepat sehingga didapatkan efisiensi dalam melakukan evakuasi (Efektif)
- Kenyamanan bagi penolong sehingga dapat berkonsentrasi penuh pada proses evakuasi korban (Nyaman)
- Sedangkan prinsip Evakuasi Vertikal adalah :
- Mengurangi Beban (Penggunaan Katrol)
- Pindah Beban (Prinsip Keseimbangan)
Teknik Utama dalam Evakuasi Vertikal ada 3 jenis, yaitu :
- Evakuasi Vertikal : Tandem, Counter Balance, Hauling, Lowering
- Evakuasi Horizontal : Tyrolean
- Evakuasi Diagonal : Slope Tyrolean
VERTICAL RESCUE DASAR
Vertical Rescue adalah usaha pertolongan yang dilakukan pada medan-medan vertikal. Usaha pertolongan ini sebenarnya memerlukan keterlibatan beberapa pihak/ aspek. Aspek medis, komunikasi, teknik dan masih banyak lagi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas masalah teknik, yaitu masalah evakuasi pada medan-medan vertikal. Pada proses pertolongan ini ada beberapa hal yang harus selalu kita ingat :
a Safety Procedure
Safety procedure adalah prosedur untuk keselamatan korban maupun penolong sendiri selama proses evakuasi, biasanya merupakan perhitungan jumlah pengaman yang terpasang.
b.Prinsip pemindahan beban
Prinsip pemindahan beban adalah berbagai kondisi dan cara yang harus dilakukan untuk memindahkan beban baik dari suatu lintasan tali ke lintasan yang lain maupun pemindahan beban korban ke penolong. Untuk dapat melakukan hal di atas kita harus terlebih dahulu mengetahui peralatan yang kita pakai, baik jenis, fungsi, maupun prinsip kerja dari peralatan tersebut.
c.Kasus beban
Kasus yang paling besar ditemui pada suatu operasi vertical rescue adalah beban, terutama pada saat evakuasi korban ke atas (lifting). Dengan beberapa sistem yang ada kita bisa mengurangi beban selama proses evakuasi.
- Instalasi yang dibuat baru selalu memperhitungkan arah gaya yang ada atau yang harus diciptakan.
Arah gaya yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan bentuk instalasi yang dirancang, hal ini digunakan untuk memperhitungkan gaya yang harus diciptakan untuk mengangkat korban ke atas, dan berhubungan dengan kekuatan tambatan serta peralatan.
- PeralatanVertical Rescue
Dalam sebuah instalasi vertical rescue ada beberapa peralatan tambahan yang digunakan. Peralatan ini dipakai untuk tujuan dan kondisi yang berbeda. Peralatan tersebut berupa :
- Pulley
Alat ini berupa sebuah katrol (kerekan), dan mempunyai fungsi sebagai :
- Pembelok arah lintasan yang bergerak, yaitu untuk “ Human Deviation danAdjustable Pulley Rig“ .
- Tambatan atau tempat menggantungkan korban/ penelusur ketika melewati lintasan horisontal
- Membelokkan arah gaya dan untuk memaksimalkan gaya yang diciptakan.
- Meringankan beban yang ditarik.
Ada beberapa macam pulley yang biasa digunakan :
- UltraLegere Pulley
Pulley jenis ini hanya berupa roda, tanpa as penyangga. Pemakaian pulley ini harus dengan menggunakan hart atau oval carabiner. Digunakan untuk kedaan darurat saja, seperti transfer barang, adjustable pulley rig.
- OscillantePulley
Pulley jenis ini sangat ringan, mempunyai dua sisi pengapit (pipi) yang bisa bergerak, dipakai dengan oval carabiner. Digunakan untuk menarik beban yang tidak terlalu berat. Biasa digunakan untuk membelokkan arah tali pada Z-rig system, adjustable pulley rig maupun membuat human deviation.
- TandemPulley
Jenis ini mempunyai sisi yang tidak bisa bergerak. Berbentuk seperti penggabungan dua buah fixe pulley. Pulley ini digunakan untuk pengurangan beban yang ditarik, dan paling ideal digunakan untuk tyrolean karena akan memperkecil sudut diantara dua sisi tali yang mendapat gaya, dan memperkecil friksi antara roda dengan tali.
- FixePulley
Pulley dengan kedua sisinya tidak bisa bergerak, dipasang dengan menggunakan oval carabiner. Biasa digunakan untuk membuat perangkat hauling, tambatan korban/ penelusur pada tyrolean, maupun untuk model instalasi rescue yang lain.
- RescuePulley.
Mempunyai dua sisi yang bisa bergerak, dengan lobang untuk penambatan carabiner lebih lebar dan berbentuk segitiga sama sisi, dirancang untuk dapat dipasang tiga carabiner. Jenis ini paling kuat untuk proses penarikan beban yang berat, dan variasi instalasi rescue yang lain.
Kita harus tahu prinsip kerja dari pulley, walau berupa roda yang bergerak, tapi tetap mempunyai friksi (fs). Sebagai contoh ketika ada benda dengan berat (P) 80 kg kita bisa mengangkatnya langsung dengan gaya F=P, tetapi dengan menggunakan pulley yaitu membelokkan arah tali (seperti menimba) kita memerlukan gaya sebesar F = P + fs .
Agar kita dapat mengangkat beban dan hanya memerlukan setengah atau bahkan kurang dari gaya normalnya (Fx=0.5 Fn) kita perlu untuk membuat sebuah instalasi khusus.
Disamping hal tersebut diatas masing-masing pulley juga mempunyai “Working Load “ dan “Breaking Load”. Working Load yaitu beban maksimal atau gaya maksimal yang bisa diterima pulley agar bisa bekerja normal, sedang breaking load yaitu beban maksimal yang menyebabkan pulley tersebut rusak/ patah. |
- Ascender
Dalam SRT alat ini digunakan sebagai alat untuk memanjat tali. Dalam instalasi vertical rescue alat ini berguna sebagai pengunci tali (hauling), penarik beban dan ascending belayer.
- Descender
Dalam SRT alat ini digunakan sebagai alat untuk menuruni tali (descending). Dalam instalasi vertical rescue alat ini digunakan dalam instalasi lowering, maupn descending belay.
- RollModule
Dalam suatu pembuatan lintasan/ instalasi rescue kita juga harus selalu memperhatikan keamanan alat, salah satunya adalah tali. Untuk menghindari gesekan tali dengan tebing dalam penelusuran goa kita biasa menggunakan padding, ataupun memasang variasi anchor (intermediete,deviation).
Dalam instalasi rescue kita friksi bisa kita hilangkan dengan variasi anchor. Di sini pemakaian padding tidak bisa selalu digunakan, karena sebagian tali yang harus dilindungi adalah tali yang bergerak. Dalam kasus seperti ini kita bisa menggunakan “Roll Module”, alat ini berfungsi sebagai pelindung, mengarahkan tali, maupun landasan untuk tali yang bergerak. Alat ini berupa berbentuk seperti kotak yang didalamnya ada roller (tabung berputar).
- PeralatanRigging
Hampir semua peralatan rigging digunakan untuk pembuatan lintasan vertical rescue. Yang perlu diperhatikan dan perlu pertimbangan adalah perhitungan kekuatan, baik tambatan maupun peralatan yang digunakan. Dalam hal ini diperlukan kekuatan ekstra, karena dalam kondisi tertentu ada hal-hal yang memungkinkan lintasan yang dipakai harus mendapat beban yang lebih besar. Dalam lintasan rescue anchor deviasi menggunakan pulleykarena tali yang ditarik keluar dari arah titik friksi, bergerak ketika ditarik/ diulur.